Senin, 13 Juli 2015

BENGKEL MOBIL TERLENGKAP DI BEKASI 081-399-160008



Satu lagi artikel dari
Slamet Jaya Mandiri Motor Bekasi
Bengkel Terbesar Di Bekasi  - Sejak 1994
Menerima dan mengerjakan:
·         Jasa service mesin ringan sampai berat
·         Jasa bekled jok mobil/ modifiksi jog mobil/ pasang pembuatan cover jog mobil/ plafon mobil karpet dasar/ dan sejenisnya
·         Jasa pengecatan mobil, mulai sistem oven sampai yang biasa standarisasi ATPM
·         Jasa body repair standarisasi ATPM
Jl. Akses Tol 50 Cibitung -  Cikarang Barat - Bekasi
500mt dari keluar pintu tol cibitung bekasi 081399160008
Pin BB. 2AE89D79  - WA 081906686161 - Mobile 081399160008




Melirik
Penghemat Bahan Bakar
Toyota Alphard
                            
Telah Kita Ketahui Bersama, Bahwa Bengkel Resmi Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Untuk Masing – Masing Merk Kendaraan Telah Mengklaim Bahwa 70% Injector/ Fuelpump/ Piston Kena Dan Berkendara Jadi Boros Akibat Dari Bahan Bakar Kualitas Buruk, Tak Terkecuali Varian Kendaraan Merk Toyota.

Rancang Bangun Teknologi Mesin Modern Masing – Masing Merk Kendaraan Sangat Menganjurkan Pakai Bahan Bakar Yang Berkualitas. Hal Ini Agar Performa Mesin Bisa Sesuai Dengan Propaganda/Klaim Promo Yang Telah Diberikan. 

Terkandung Maksud Tersebut Diatas, Bagi Pemilik Varian Kendaraan Toyota, apakah itu Alphard-Vellfie, New NAV1, Kijang Innova, Avanza Veloz, Avanza, Land Cruiser, New Fortuner, New Rush, Ruf4, Hiace, Dyna, Hilux, Toyota86, Prius, Camry Hybrid, All New Yaris, Etios Valco, Agya, New Camry, All New Vios, Dan All New Corolla Altis, Sudah Saatnya Untuk Berpikir Ulang Agar Bisa Berkendara Hemat Bahan Bakar Dan Performa Mesin Tetap Terjaga

Seperti Halnya Toyota Alphard. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa varian kendaraan Toyota Alphard memiliki 3 varian. Varian mesin tertinggi menggunakan mesin 2GR-FE berkonfigurasi V6 dengan 12 Valve,DOHC, Dual VVT-i berkapasitas 3.5 liter yang memiliki kompresi pembakaran 10.8:1 akan menghasilkan tenaga maksimal mencapai 275 PS pada putaran mesin 6200 RPM dengan torsi maksimal 34.7 Kgm pada putaran mesin 4700 RPM. Sedangkan untuk 2 varian Toyota Alphard lainnya yakni menggunakan mesin 2AZ-FE berkonfigurasi IL 4 dengan 16 Valve, DOHC, VVTi yang berkapasitas 2.4 liter memiliki kompresi pembakaran 9.8:1 dapat menyemburkan tenaga maksimal mencapai 170 PS pada putaran mesin 6000 RPM dengan torsi maksimal hingga 22.4 Kgm pada putaran mesin 4000 RPM. Tenaga Toyota Alphard tersebut disalurkan melalui transmisi Otomatis (A/T) dengan 6 percepatan. Dengan mesin tersebut maka mobil ini dirasa sangat responsif untuk perjalanan kota maupun perjalanan antar kota. Bahkan untuk varian mesin yang paling rendah sekalipun sangat bisa diandalkan. Untuk sistem penyuplai bahan bakarnya, spesifikasi Toyota Alphard menggunakan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dapat menyalurkan bahan bakar dengan stabil dan memberikan konsumsi bahan bakar yang efisien, yaitu dengan assumsi pakai bahan bakar yang berkualitas tinggi sesuai dengan rasio kompresi mesin yang ada!.

Sekilas Tentang Kualitas Bahan Bakar.
Masih banyak pengendara ditanah air kurang mengetahui kelemahan dan fungsi BBM, padahal fungsi dan kelemahan BBM menempati posisi pertama dari pemborosan konsumsi bahan bakar, baik bensin maupun solar.

BBM adalah sesuatu yang kompleks, kebanyakan dari kita berpikir bahwa BBM seperti bensin atau solar adalah suatu komoditas yang homogen, tanpa menyadari bahwa bensin atau solar  adalah suatu campuran yang tidak sempurna atau uniform.
Sebagaimana di beli di SPBU, bensin atau solar adalah suatu campuran yang terdiri dari sekitar 40 bentuk primer dan sekitar 1000 bentuk sekunder dari molekul hidrokarbon, kalau BBM itu murni, maka hanya ada beberapa atau hanya satu bentuk molekul saja. Bentuk molekul gas alam adalah sangat pendek dan ringan, sedangkan bentuk molekul asphalt adalah sangat panjang dan berat. Namun demikian banyak molekul-molekul ringan dan berat ini terdapat dalam BBM bensin dan diesel yang dijual di SPBU.

Begitu juga halnya dengan minyak diesel, kualitas minyak diesel ditentukan oleh besar kecilnya angka Partikulate, Sulphur Content, dan angka Cetane. Partikulate untuk menilai tingkat kebersihan bahan bakar, Sulphur Content untuk emisi kesehatan Catalytic Converter, dan Cetane berkaitan dengan kemampuan bahan bakar terhadap putaran mesin yang tinggi.  partikulat solar biasa tingginya 24mm/l seharusnya maksimal 10mm/l. Dan  partukulat untuk Pertaminadex 3,5mm/l.

Perihal pengilangan BBM, dimana BBM diproduksi dengan proses penyulingan dari minyak mentah tidak dapat membuang semua molekul-molekul berkinerja buruk untuk menghasilkan BBM yang lebih ideal. Sebagai tambahan, sekali BBM meninggalkan kilang atau disimpan, BBM akan terserang Oxigen, Ozon dan Mikroorganisme (bakteri, ragi dan jamur) yang tumbuh didalam BBM.  Semua proses ini akan menurunkan kualitas (degradasi) BBM dan menghasilkan produk yang lebih buruk yang mencegah mesin berkinerja pada tingkat yang optimal. BBM buruk ini tidak terbakar sempurna didalam mesin dan tidak mengahasilkan energi potensial yang maksimal. Beberapa molekul di antaranya membentuk timbunan karbon dan gum dan yang lain tidak terbakar sempurna, membawa hidrokarbon yang tidak terbakar kedalam saluran gas buang. Lama kelamaan mesin akan mengalami masalah yang diakibatkan oleh BBM yang tidak optimal tadi, termasuk gum dan gangguan pada sistem saluran bahan bakar serta timbunan jelaga pada ruang pembakaran dan sistem gas buang.

Ini adalah salah satu alasan mengapa kendaraan kendaraan masa kini memerlukan katalisator konvertor untuk mengurangi emisi gas beracun. Gas-gas beracun Hidrokarbon yang tidak terbakar (UHC) dan karbon Monoksida (CO) tidak akan timbul kalau konversi energi didalam mesin berjalan sempurna. Katalisator konvertor pada sistem pembuangan, menyediakan lingkungan untuk reaksi kimia dimana Hidrokarbon yang tidak terbakar didalam mesin, dibakar ulang dengan sempurna. Demikianlah proses pembakaran ulang ini berjalan terus.
Tapi hal ini berlangsung diluar ruang pembakaran mesin atau kejadian setelah BBM terbakar, dimana tidak ada energi bermanfaat yang dihasilkan untuk performa tenaga dan akselerasi mesin.

Cara Kerja Kompresi Mesin Menciptakan Tenaga – Akselerasi.
Secara teknis, (lihatlah gambar dibawah ini) untuk menjelaskan apa itu rasio kompresi:

·         Piston turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan diisi oleh campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan 14,7:1 (standar).
·         Klep tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan campuran udara dan bensin tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu, maka semakin besar tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar tenaga potensial terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih dahsyat. Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah dimampatkan (ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
·         Idealnya, sesaat sebelum piston mencapai titik tertingginya (Titik Mati Atas, TMA), busi akan memercikan api, sehingga terbakarlah campuran bensin dan udara tadi. Energi yang terlontar dari hasil pembakaran ini dan juga tekanan yang besar tadi akan ‘melemparkan’ kembali piston ke bawah dan memutar poros roda.
·         Setelah mencapai titik terbawah (Titik Mati Bawah, TMB), maka ruangan akan dipenuhi sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20 (air), yang juga berupa gas. Ini akan terdorong oleh piston yang kembali naik ke atas, dan klep terbuka, sehingga bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang tidak sempurna, bisa menciptakan gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang berbahaya serta meninggalkan kerak di atas kepala piston. Apabila terus menerus, bisa merusak mesin.

Pada kendaraan yang bermesin seperti DOHC, Dual VVT-i dan berkompresi 10,8:1 yang seharusnya diisi bensin berkualitas tinggi dan RON92 seperti pertamax , tapi ternyata terus menerus diisi premium, tentu saja akan membuat mesin tidak optimal sesuai dengan yang diharapkan, dan parah-parahnya terciptalah yang namanya ngelitik atau Detonasi.
Ngelitik (Knocking) adalah gejala mesin yang berbunyi, yang diakibatkan oleh tekanan maksimal yang terlalu cepat di dalam ruang bakar, sehingga menghantam piston yang posisinya masih menuju ke titik mati atas (TMA). Bagaimana proses ngelitik itu terjadi?
·         Mesin kompresi tinggi, kalau diisi bensin  dengan oktan rendah, tentu akan lebih cepat terbakar dengan sendirinya akibat suhu dan tekanan yang tinggi. Sehingga ketika busi memercik, tekanan dan suhu maksimal terjadi saat piston masih bergerak ke atas, sehingga akan tabrakan dan menimbulkan bunyi ngelitik.
·         Proses pada nomor 1, akan menyebabkan pembakaran yang tidak merata dan tidak sempurna, sehingga meninggalkan sisa pembakaran berupa kerak karbon yang menempel pada mahkota piston. Apa akibatnya dari kerak ini? Ada 2 akibat, pertama dia akan membara saat terjadi pembakaran, dan ini akan memicu pembakaran dengan sendirinya, dan yang kedua, perhatikan gambar di atas, volume ruang kompresi akan semakin kecil, dan ini berarti rasio kompresi menjadi semakin besar (lebih dari 11:1). Kedua hal ini akan memperparah proses pengapian di ruang bakar.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka sangat wajar bila banyak keluhan pada mesin modern seperti sekarang ini, terutama masalah ngelitik dan tenaga yang semakin jauh berkurang dibandingkan saat awal pemakaian. Ini adalah faktor konsekwensi dari sebuah teknologi mesin modern. Oleh karenanya, sebelum BBM masuk keruang bakar mesin, kelemahan-kelemahan dari BBM yang dimaksud harus disempurnakan terlebih dahulu sehingga hasil pembakaran BBM jadi sempurna. Ini yang membuat konsumsi BBM jadi hemat dan sekaligus sparepart mesin tetap awet. Di Indonesia, alat penyempurna kualitas BBM tersebut  bernama Broquet Fuel Catalyst.
Dengan disempurnakan BBM sebelum masuk ke ruang bakar mesin, otomatis bensin yang RON88 dapat dipakai dimesin yang ber-rasio kompresi tinggi sekalipun. Begitu juga pada mesin diesel, yang seharusnya pakai jenis minyak diesel performa tinggi bisa pakai jenis minyak diesel performa rendah seperti Biosolar.

Jadi Anda tidak perlu khawatir karena tetap dan masih bisa menikmati harga bensin subsidi (murah ) selamanya dan berkendara mobil tetap lincah-bertenaga, serta injector/fuelpump/ piston aman tarawat, seperti Toyota  Alphard-Vellfie, New NAV1, Kijang Innova, Avanza Veloz, Avanza, Land Cruiser, New Fortuner, New Rush, Ruf4, Hiace, Dyna, Hilux, Toyota86, Prius, Camry Hybrid, All New Yaris, Etios Valco, Agya, New Camry, All New Vios, Dan All New Corolla Altis,
Lalu apa solusinya? Berikut hal yang bisa dilakukan:
1.      Tentu saja gunakan bensin berkualitas tinggi bebas timbal dan yang fresh, serta angka oktan yang sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
2.      Atau bisa tetap pakai premium asal include alat penyempurna kualitas bensin. Dari berbagai merk produk penyempurna kualitas bensin baik dari dalam maupun dari luar, satu produk yang bisa direkumendasi yaitu Merk Broquet™. Mengapa? Karena alat ini dibuat/ditemukan sejak 1941 oleh Hendry Patrick Broquet, masuk dan mulai dipasarkan di Indonesia sejak 1999. Melalui proses kimiwi yang disebut De-crack alat ini sepanjang 400.000km atau 10tahun (sekali beli ) terbukti bisa memperbaiki/membangun struktur kimiwi baru dari bensin Premium berubah jadi setara Pertamax. Atau solar biasa berubah jadi Solardex . Dengan pakai alat ini, hasil pembakaran jadi jauh lebih sempurna dan cara membuktikannya cukup mudah, yaitu melalui uji tes emisi ( Kadar emisi turun 35% - 50%) Hanya saja harga kategori relatif mahal. Untuk varian Toyota Alphard harus terinstall minimal 1pcs intank B8 dan inline booster B40, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp. 3.500.000,-, namun jujur kita akui manfaatnya cukup banyak dan itupun dalam 5bulan pertama nilai inverstasi Rp.3.500.000 sudah Break Even Point atau kembali. Anda bisa buka situs www.hematbensin.com

Tempat Konsultasi Gratis-Tentang Kualitas Bahan Bakar
Toyota Fuel Catalyst, Pt. Broquet Indonesia, Graha SPBU PERTAMINA, Boulevard Barat 6 Jakarta-14205 Indonesia. Telp./fax.: 02134879044 Pin BB 2AE89D79 Mobile 081399160008.

Sallam Hemat.