Satu lagi artikel dari
Slamet
Jaya Mandiri Motor Bekasi
Bengkel Terbesar Di Bekasi - Sejak 1994
Menerima dan mengerjakan:
·
Jasa service mesin ringan sampai berat
·
Jasa bekled jok mobil/ modifiksi jog mobil/
pasang pembuatan cover jog mobil/ plafon mobil karpet dasar/ dan sejenisnya
·
Jasa pengecatan mobil, mulai sistem oven sampai yang biasa
standarisasi ATPM
·
Jasa body repair standarisasi ATPM
Jl. Akses Tol 50 Cibitung -
Cikarang Barat - Bekasi
500mt dari keluar pintu
tol cibitung bekasi 081399160008
Pin BB. 2AE89D79 - WA 081906686161 - Mobile 081399160008
Melirik
Penghemat
Bahan Bakar
Toyota Alphard
Telah Kita Ketahui
Bersama, Bahwa Bengkel Resmi Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Untuk Masing –
Masing Merk Kendaraan Telah Mengklaim Bahwa 70% Injector/ Fuelpump/ Piston Kena
Dan Berkendara Jadi Boros Akibat Dari Bahan Bakar Kualitas Buruk, Tak
Terkecuali Varian Kendaraan Merk Toyota.
Rancang Bangun Teknologi
Mesin Modern Masing – Masing Merk Kendaraan Sangat Menganjurkan Pakai Bahan
Bakar Yang Berkualitas. Hal Ini Agar Performa Mesin Bisa Sesuai Dengan
Propaganda/Klaim Promo Yang Telah Diberikan.
Terkandung Maksud
Tersebut Diatas, Bagi Pemilik Varian Kendaraan Toyota, apakah itu
Alphard-Vellfie, New NAV1, Kijang Innova, Avanza Veloz, Avanza, Land Cruiser,
New Fortuner, New Rush, Ruf4, Hiace, Dyna, Hilux, Toyota86, Prius, Camry
Hybrid, All New Yaris, Etios Valco, Agya, New Camry, All New Vios, Dan All New
Corolla Altis, Sudah Saatnya Untuk Berpikir Ulang Agar Bisa Berkendara Hemat
Bahan Bakar Dan Performa Mesin Tetap Terjaga
Seperti Halnya Toyota Alphard. Sebagaimana kita ketahui bersama
bahwa varian kendaraan Toyota Alphard memiliki 3 varian. Varian mesin tertinggi
menggunakan mesin 2GR-FE berkonfigurasi V6 dengan 12 Valve,DOHC, Dual VVT-i
berkapasitas 3.5 liter yang memiliki kompresi pembakaran 10.8:1 akan
menghasilkan tenaga maksimal mencapai 275 PS pada putaran mesin 6200 RPM dengan
torsi maksimal 34.7 Kgm pada putaran mesin 4700 RPM. Sedangkan untuk 2 varian
Toyota Alphard lainnya yakni menggunakan mesin 2AZ-FE berkonfigurasi IL 4
dengan 16 Valve, DOHC, VVTi yang berkapasitas 2.4 liter memiliki kompresi
pembakaran 9.8:1 dapat menyemburkan tenaga maksimal mencapai 170 PS pada
putaran mesin 6000 RPM dengan torsi maksimal hingga 22.4 Kgm pada putaran mesin
4000 RPM. Tenaga Toyota Alphard tersebut disalurkan melalui transmisi Otomatis
(A/T) dengan 6 percepatan. Dengan mesin tersebut maka mobil ini dirasa sangat
responsif untuk perjalanan kota maupun perjalanan antar kota. Bahkan untuk
varian mesin yang paling rendah sekalipun sangat bisa diandalkan. Untuk sistem
penyuplai bahan bakarnya, spesifikasi Toyota Alphard menggunakan sistem
EFI (Electronic Fuel Injection) dapat menyalurkan bahan bakar dengan stabil dan
memberikan konsumsi bahan bakar yang efisien, yaitu dengan assumsi pakai bahan
bakar yang berkualitas tinggi sesuai dengan rasio kompresi mesin yang ada!.
Sekilas Tentang
Kualitas Bahan Bakar.
Masih banyak pengendara ditanah air kurang mengetahui kelemahan
dan fungsi BBM, padahal fungsi dan kelemahan BBM menempati posisi pertama dari
pemborosan konsumsi bahan bakar, baik bensin maupun solar.
BBM adalah sesuatu yang kompleks, kebanyakan dari kita berpikir
bahwa BBM seperti bensin atau solar adalah suatu komoditas yang homogen, tanpa
menyadari bahwa bensin atau solar adalah
suatu campuran yang tidak sempurna atau uniform.
Sebagaimana di beli di SPBU, bensin atau solar adalah suatu
campuran yang terdiri dari sekitar 40 bentuk primer dan sekitar 1000 bentuk
sekunder dari molekul hidrokarbon, kalau BBM itu murni, maka hanya ada beberapa
atau hanya satu bentuk molekul saja. Bentuk molekul gas alam adalah sangat
pendek dan ringan, sedangkan bentuk molekul asphalt adalah sangat panjang dan
berat. Namun demikian banyak molekul-molekul ringan dan berat ini terdapat
dalam BBM bensin dan diesel yang dijual di SPBU.
Begitu juga halnya dengan minyak diesel,
kualitas minyak diesel ditentukan oleh besar kecilnya angka Partikulate,
Sulphur Content, dan angka Cetane. Partikulate untuk menilai tingkat kebersihan
bahan bakar, Sulphur Content untuk emisi kesehatan Catalytic Converter, dan
Cetane berkaitan dengan kemampuan bahan bakar terhadap putaran mesin yang
tinggi. partikulat solar biasa tingginya
24mm/l seharusnya maksimal 10mm/l. Dan
partukulat untuk Pertaminadex 3,5mm/l.
Perihal pengilangan BBM, dimana BBM diproduksi dengan proses penyulingan
dari minyak mentah tidak dapat membuang semua molekul-molekul berkinerja buruk
untuk menghasilkan BBM yang lebih ideal. Sebagai tambahan, sekali BBM
meninggalkan kilang atau disimpan, BBM akan terserang Oxigen, Ozon dan
Mikroorganisme (bakteri, ragi dan jamur) yang tumbuh didalam BBM. Semua proses ini akan menurunkan kualitas
(degradasi) BBM dan menghasilkan produk yang lebih buruk yang mencegah mesin
berkinerja pada tingkat yang optimal. BBM buruk ini tidak terbakar sempurna
didalam mesin dan tidak mengahasilkan energi potensial yang maksimal. Beberapa
molekul di antaranya membentuk timbunan karbon dan gum dan yang lain tidak
terbakar sempurna, membawa hidrokarbon yang tidak terbakar kedalam saluran gas
buang. Lama kelamaan mesin akan mengalami masalah yang diakibatkan oleh BBM
yang tidak optimal tadi, termasuk gum dan gangguan pada sistem saluran bahan
bakar serta timbunan jelaga pada ruang pembakaran dan sistem gas buang.
Ini adalah salah satu alasan mengapa kendaraan kendaraan masa kini
memerlukan katalisator konvertor untuk mengurangi emisi gas beracun. Gas-gas
beracun Hidrokarbon yang tidak terbakar (UHC) dan karbon Monoksida (CO) tidak
akan timbul kalau konversi energi didalam mesin berjalan sempurna. Katalisator
konvertor pada sistem pembuangan, menyediakan lingkungan untuk reaksi kimia
dimana Hidrokarbon yang tidak terbakar didalam mesin, dibakar ulang dengan
sempurna. Demikianlah proses pembakaran ulang ini berjalan terus.
Tapi hal ini berlangsung diluar ruang pembakaran mesin atau kejadian
setelah BBM terbakar, dimana tidak ada energi bermanfaat yang dihasilkan untuk
performa tenaga dan akselerasi mesin.
Cara Kerja Kompresi Mesin Menciptakan
Tenaga – Akselerasi.
Secara teknis, (lihatlah gambar dibawah
ini) untuk menjelaskan apa itu rasio kompresi:
·
Piston
turun dan klep terbuka, ruangan di atasnya akan diisi oleh campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas), dengan perbandingan 14,7:1 (standar).
·
Klep
tertutup, piston kembali naik ke atas dan menekan campuran udara dan bensin
tadi. Semakin kecil ruang tersisa untuk campuran itu, maka semakin besar
tekanan yang terjadi. Konsekwensinya ini akan memperbesar tenaga potensial
terhadap piston, sehingga siap melakukan tolakan yang lebih dahsyat.
Perbandingan ruang bakar total dan ruang yang tersisa setelah dimampatkan
(ruang kompresi) tadi disebut perbandingan kompresi. Semakin tinggi
perbandingan ini, maka semakin besar tekanan yang terbentuk.
·
Idealnya,
sesaat sebelum piston mencapai titik tertingginya (Titik Mati Atas, TMA), busi
akan memercikan api, sehingga terbakarlah campuran bensin dan udara tadi.
Energi yang terlontar dari hasil pembakaran ini dan juga tekanan yang besar
tadi akan ‘melemparkan’ kembali piston ke bawah dan memutar poros roda.
·
Setelah
mencapai titik terbawah (Titik Mati Bawah, TMB), maka ruangan akan dipenuhi
sisa-sisa pembakaran, idealnya CO2 dan H20 (air), yang juga berupa gas. Ini
akan terdorong oleh piston yang kembali naik ke atas, dan klep terbuka, sehingga
bisa dibuang lewat knalpot. Pembakaran yang tidak sempurna, bisa menciptakan
gas lain yaitu karbon monoksida (CO) yang berbahaya serta meninggalkan kerak di
atas kepala piston. Apabila terus menerus, bisa merusak mesin.
Pada kendaraan yang bermesin seperti DOHC, Dual VVT-i dan berkompresi 10,8:1 yang seharusnya diisi bensin
berkualitas tinggi dan RON92 seperti pertamax , tapi ternyata terus menerus
diisi premium, tentu saja akan membuat mesin tidak optimal sesuai dengan yang
diharapkan, dan parah-parahnya terciptalah yang namanya ngelitik atau Detonasi.
Ngelitik (Knocking) adalah gejala mesin
yang berbunyi, yang diakibatkan oleh tekanan maksimal yang terlalu cepat di
dalam ruang bakar, sehingga menghantam piston yang posisinya masih menuju ke
titik mati atas (TMA). Bagaimana proses ngelitik itu terjadi?
·
Mesin
kompresi tinggi, kalau diisi bensin dengan oktan rendah, tentu akan lebih
cepat terbakar dengan sendirinya akibat suhu dan tekanan yang tinggi. Sehingga
ketika busi memercik, tekanan dan suhu maksimal terjadi saat piston masih
bergerak ke atas, sehingga akan tabrakan dan menimbulkan bunyi ngelitik.
·
Proses
pada nomor 1, akan menyebabkan pembakaran yang tidak merata dan tidak sempurna,
sehingga meninggalkan sisa pembakaran berupa kerak karbon yang menempel pada
mahkota piston. Apa akibatnya dari kerak ini? Ada 2 akibat, pertama dia akan
membara saat terjadi pembakaran, dan ini akan memicu pembakaran dengan
sendirinya, dan yang kedua, perhatikan gambar di atas, volume ruang kompresi
akan semakin kecil, dan ini berarti rasio kompresi menjadi semakin besar (lebih
dari 11:1). Kedua hal ini akan memperparah proses pengapian di ruang bakar.
Dari berbagai penjelasan di atas, maka
sangat wajar bila banyak keluhan pada mesin modern seperti sekarang ini,
terutama masalah ngelitik dan tenaga yang semakin jauh berkurang dibandingkan
saat awal pemakaian. Ini adalah faktor konsekwensi dari sebuah teknologi mesin
modern. Oleh karenanya, sebelum BBM masuk keruang bakar mesin, kelemahan-kelemahan
dari BBM yang dimaksud harus disempurnakan terlebih dahulu sehingga hasil
pembakaran BBM jadi sempurna. Ini yang membuat konsumsi BBM jadi hemat dan
sekaligus sparepart mesin tetap awet. Di Indonesia, alat penyempurna kualitas
BBM tersebut bernama Broquet Fuel
Catalyst.
Dengan disempurnakan BBM sebelum masuk ke ruang bakar mesin, otomatis
bensin yang RON88 dapat dipakai dimesin yang ber-rasio kompresi tinggi
sekalipun. Begitu juga pada mesin diesel, yang seharusnya pakai jenis minyak
diesel performa tinggi bisa pakai jenis minyak diesel performa rendah seperti
Biosolar.
Jadi Anda tidak perlu khawatir karena
tetap dan masih bisa menikmati harga bensin subsidi (murah ) selamanya dan berkendara
mobil tetap lincah-bertenaga, serta injector/fuelpump/ piston aman tarawat, seperti
Toyota Alphard-Vellfie,
New NAV1, Kijang Innova, Avanza Veloz, Avanza, Land Cruiser, New Fortuner, New
Rush, Ruf4, Hiace, Dyna, Hilux, Toyota86, Prius, Camry Hybrid, All New Yaris,
Etios Valco, Agya, New Camry, All New Vios, Dan All New Corolla Altis,
Lalu apa solusinya? Berikut hal yang
bisa dilakukan:
1.
Tentu
saja gunakan bensin berkualitas tinggi bebas timbal dan yang fresh, serta angka
oktan yang sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
2.
Atau
bisa tetap pakai premium asal include alat penyempurna kualitas bensin. Dari
berbagai merk produk penyempurna kualitas bensin baik dari dalam maupun dari
luar, satu produk yang bisa direkumendasi yaitu Merk Broquet™. Mengapa? Karena
alat ini dibuat/ditemukan sejak 1941 oleh Hendry Patrick Broquet, masuk dan
mulai dipasarkan di Indonesia sejak 1999. Melalui proses kimiwi yang disebut De-crack alat ini sepanjang 400.000km
atau 10tahun (sekali beli ) terbukti bisa memperbaiki/membangun struktur kimiwi
baru dari bensin Premium berubah jadi setara Pertamax. Atau solar biasa berubah
jadi Solardex . Dengan pakai alat ini, hasil pembakaran jadi jauh lebih
sempurna dan cara membuktikannya cukup mudah, yaitu melalui uji tes emisi (
Kadar emisi turun 35% - 50%) Hanya saja harga kategori relatif mahal. Untuk varian
Toyota Alphard harus terinstall minimal 1pcs intank B8 dan inline booster B40, Anda
harus merogoh kocek sebesar Rp. 3.500.000,-, namun jujur kita akui manfaatnya
cukup banyak dan itupun dalam 5bulan pertama nilai inverstasi Rp.3.500.000
sudah Break Even Point atau kembali.
Anda bisa buka situs www.hematbensin.com
Tempat Konsultasi Gratis-Tentang
Kualitas Bahan Bakar
Toyota Fuel Catalyst, Pt. Broquet Indonesia, Graha SPBU PERTAMINA,
Boulevard Barat 6 Jakarta-14205 Indonesia. Telp./fax.: 02134879044 Pin BB
2AE89D79 Mobile 081399160008.
Sallam Hemat.